Tuesday, October 25, 2016

Penomoran dan Pensinyalan



Penomoran
Umum
Fungsi penomoran : agar user terminal bisa dihubungi, jadi pemberian nomor berkaitan dengan :
Identifikasi user – terminal
Posisi atau alamat  :  sentral/host atau user
Permasalahan pada system penomoran telepon (PSTN dan ISDN) :
Jumlah keypad untuk penomoran hanya ada 10 ( dari 12 keypad standar, yang 2 buah yaitu  *  dan  #   digunakan untuk yang berkaitan fitur), sehingga jumlah user terminal mempengaruhi jumlah digit pada penomoran telepon.
Dasar Teknik Penomoran
          Penomoran Tertutup
- Suatu nomor yang diberikan untuk semua jenis panggilan
          Penomoran Terbuka
Jenis panggilan membedakan penomoran
misal :   panggilan Lokal , panggilan SLJJ   Berbeda  panggilan SLI
Telepon di Indonesia, USA           : penomoran terbuka
E-mail                    : penomoran tertutup
Penomoran pelanggan dan layanan (service) :
o      Latar belakang :  penomoran merupakan sumber daya terbatas à perlu pengaturan
o      Tujuan : memberi alamat (nomor) yang unik (unique) di tingkat : lokal, nasional maupun internasional
o      Cakupan :
o      Pelanggan tetap (fixed) : pelanggan biasa, PABX, pelayanan khusus/darurat
o      Pelanggan bergerak (mobile)
o      Nomor pribadi (personal numbering) spt UPT (Universal Personal Telecommunication)
o      Nomor pelayanan IN (spt free phone,  credit card calling, premium call dll)

Beberapa Ketentuan/Policy
o      Register sentral : min 16 digit (tdk tmsk prefix internasional)
o      Analisis digit di neg asal : maks 7 digit
o      Routing dlm wil penomoran : 4 digit pertama SN (= kode sentral)
Prosedur Pemanggilan
o      Untuk Jaringan Tetap (PSTN/ISDN)
o      Nomor Pelanggan
o      Panggilan lokal
o      Cat : Panggilan ke nomor layanan khusus/darurat lokal spt : gangguan, polisi, pemadam kebakaran, ambulance dll : langsung menekan nomor layanan tanpa prefix.
o      Nomor darurat tidak dapat dipanggil secara SLJJ
o      Panggilan SLJJ
o      -  Cara Pemilihan Jaringan :
o      Dlm lingkungan multi penyelenggara, dimungkinkan pelanggan memilih jaringan à terdapat 3 cara:


Format dan Alokasi Penomoran
          Untuk penomoran pelanggan, prefix, kode wilayah, kode akses dll digunakan angka 0,1 …. 9
          Angka 11, 12, …… 15 hanya untuk komunikasi antar operator dan tujuan pengetesan
          “Angka” # dan * digunakan untuk layanan suplementer dan sub address pada ISDN

Prefiks
Prefix Internasional : 00
          Prefix SLI : 00X
          X = 1 ... 8  menunj operator/penyelenggara jaringan SLI.
          Jika penyelenggara melebihi kapasitas, maka utk 10 penyelenggara berikutnya menggunakan :
          009X à X = 0,1 … 9
          Prefix Nasional : 0
          Prefix SLJJ : 01X
          X = 1 ... 9  menunj operator/penyeleng jaringan SLJJ.
          Jika penyelenggara melebihi kapasitas, maka digunakan :
          010XY
          Kombinasi XY menunj penyelenggara SLJJ dimana X = 0,1 … 9 dan Y = 1 … 9.
          (Cat : format XY ini digunakan bersama dg penyeleng VoIP)
          Prefix VoIP : 01XYZ
          XY = penyelenggara VoIP (dengan Y¹0)
          Z = jenis jasa, misal : Z=0 : samb jarak jauh nasional
                          Z=1 : samb internasional
          Cat : XY harus dipilih yg blm digunakan prefix SLJJ
          Jika penyeleng VoIP melampaui kap, gunakan :
          01X0YZ dimana X0Y = penyelenggara dan Z sama spt di atas

          Teknik Penomoran Terbuka
          Penetuan “Awalan” (Prefix)
        Awalan SLJJ (SLDD = Subscriber Long Distance Dialing)
                Contoh :  Indonesia dll  :  0 sekarang  0 X   ( X = kode operator )
                                           USA dll          :           1
        Awalan SLI
                Contoh :               Indonesia dll      :  00X  ( X = Operator)
                                                USA  dll :  11
        Fungsi Utama
          Bagi User             : agar ‘ingat’ bukan hubungan local
          Bagi network     : penentuan ruting lebih cepat
        Penentuan Country Code
        Diatur oleh ITU :
        1 digit  contoh  :  USA = 1,  Uni Soviet = 7
        2 digit  contoh  :  Indonesia = 62
        3 digit  untuk Negara-negara kecil
Penentuan Area Code
Teknik Dasar
          Penentuan area code secara random
        Misalkan di USA = area code terdiri dari 3 digit ( A B C )
                A =  angka 2 s.d. 9 = 8 nomor      
                B =  1 atau 0                   = 2 nomor
                C =  angka 1 s.d. 0 = 10 nomor, jadi maks. 160 area code
                Diberikan kepada :
                a).           Tiap Negara ‘bagian’ kecil
                b).          Beberapa kota besar
                Contoh di Australia (1991) : Area code 1 digit untuk tiap Negara bagian

          Penentuan area code secara sistematis
                Contoh di Indonesia
  1. Penomoran dilakukan secara “significant – geografis “
  2. Area code ABC atau AB
  3. B digit : di tiap A digit terdapat B digit ( maksimum 10 )
                Contoh untuk A = 2C digit : di tiap A dan B digit ( maksimum 10 )
               
                Indonesia : jumlah area code maksimum : 8 x 10 x 10  untuk hampir tiap Daerah tingkat II
    1. C digit tiap A dan B digit (maksimum : di 10 )


Penentuan Subscriber Number
Teknik Dasar
        Ada bagian untuk kode sentral
        Ada bagian untuk kode us

Indonesia  : 
S1   S2   S3   S4  s/d  S1   S2   S3   S4   S5   S6   S7   S8
Kode sentral  : S1 atau  S1   S2  atau  S1  S2   S3


Prosedur Pemanggilan
  1. SLI:         Awalan SLI +  Country Code +  Area Code + SN
                contoh :              
n  dari Indonesia ke USA  :   001 1 208 7654321         
n  dari USA ke Indonesia  :   11 62 22 2500962    (benar)
                                                           11 62 022 2500962  (bisa)
  1. SLJJ  :     Awalan SLJJ + Area Code + SN   (di Indonesia)
                contoh : dari luar Bandung  : 022 2500962
                                USA    : 
                                Lokal   :  hanya subscriber number
                                Intrawilayah  : 1 + (SN)
                                Interlocal       : 1 + (area code) + (SN)

    Penomoran ISDN
          Struktur sama dengan struktur penomoran PSTN ditambah 40 digit sub-address (untuk pelanngan ISDN)
          Pembangunan hubungan dari , ked an antar pelanggan sama seperti biasa/ telepon non-ISDN
          ISDN memberikan pelayanan berupa voice atau non-voice (data paket/teleks)
          Gambar Struktur Penomoran ISDN



Penomoran Pelayanan Khusus dan Pelayanan Darurat
          ITU-T General Network Planning :
        Maksimum 3 digita
        Dimulai dengan digit “1”
          Pelayanan khusus local (11x)
Contoh :
 113  Pemadam Kebakaran
 114  Ring Back
117  Pengaduan gangguan
 110  Polisi
 111  Ramalan Cuaca
          Pelayanan khusus terpusat (10x)
Contoh:
108  Informasi
103  Waktu
Call Center   147
109  Informasi tagihan
          Pelayanan bagi oeprator (19x)


Pensinyalan
o      Pensinyalan adalah pertukaran informasi antar perangkat dalam jaringan telekomunikasi yang diperlukan untuk pembentukan, pemantauan dan pembubaran hubungan.  
o      Tujuannya untuk melakukan pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.
FUNGSI DASAR
o      Pembentukan, pemantauan, pembubaran hubungan
FUNGSI TAMBAHAN
  1. Manajemen jaringan
  2. Administrasi & Pentaripan
  3. Operasi & Pemeliharaan
KATAGORI SINYAL PADA SALURAN PELANGGAN
          Sinyal line, untuk pengendalian dan pemantauan hubungan,
          Address Sinyal, pendukung pertukaran informasi yang diperlukan untuk proses pembentukan hubungan,
          Audible Sinyal,dapat didengar oleh telinga manusia,
          Ringing Sinyal, mengaktifkan bel pada pesawat telepon yang dipanggil,
          Metering Sinyal, untuk mengaktifkan pulsa meter.


          Seizure (pendudukan) : Sinyal yang dikirimkan dari terminal pelanggan pemanggil ke Sentral untuk memberi informasi bahwa terminal pelanggan akan mengadakan hubungan komunikasi.
          Answer : Sinyal yang dikirimkan ke arah balik sebagai tanda bahwa pelanggan yang dipanggil telah menjawab.   Sinyal ini digunakan sebagai tanda awal pembicaraan.
          Clear forward :  Sinyal yang dikirimkan ke arah depan (pelanggan pemanggil menutup handset lebih dulu) sebagai tanda akhir suatu pembicaraan.
          Clear back : Sinyal yang dikirimkan ke arah balik (pelanggan yang dipanggil menutup handset lebih dulu) sebagai tanda akhir suatu pembicaraan.  


          LINE SIGNALLING
Berfungsi untuk pengendalian dan pemantauan hubungan.
          REGISTER SIGNALLING
Berfungsi sebagai pendukung pertukaran informasi yang diperlukan untuk proses pembentukan hubungan.


          SINYAL ARUS SEARAH (DC)
- Berupa loop saluran (sebagai supervisory signal)
- Berupa pulsa-pulsa tegangan (sebagai address signal)
          SINYAL ARUS BOLAK-BALIK (AC)
- Low frequency signalling
- In-band signalling :
+ Single frequency
+ Two voice frequency+ Multi frequency
- Out-of-band signalling


METODE PENGIRIMAN SINYAL REGISTER
END TO END
Register sentral asal hanya mengirimkan digit-digit pengendalian hubungan yang diperlukan untuk ruting pada tiap sentral transit.   Digit informasi nomor pelanggan yang dituju akan dikirimkan oleh sentral asal ke sentral lokal yang dituju.
LINK BY LINK
Register sentral asal akan mengirimkan seluruh digit ke sentral transit.   Selanjutnya sentral transit akan mengirimkan seluruh digit pengendalian yang diterimanya ke sentral berikutnya.   Begitu seterusnya sampai ke register sentral tujuan.
NON COMPELLED SIGNALLING
Sinyal-sinyal akan dikirimkan dengan panjang tertentu.   Sinyal akan dikirimkan terus sampai sinyal terakhir.   Tidak ada acknowledgement.
COMPELLED SIGNALLING
Register sentral asal akan menghentikan pengiriman sinyal setelah menerima acknowlegement (sinyal balik).   Sinyal balik ini akan dikirimkan terus sampai diketahui bahwa sinyal maju telah berhenti dikirimkan.   Sinyal maju berikutnya akan dikirmkan setelah sinyal balik berhenti dikirimkan.
SEMI COMPELLED SIGNALLING
Merupakan modifikasi compelled signalling.   Di mana sinyal balik merupakan suatu pulsa yang panjangnya 75 s/d 150 ms.

E & M SIGNALLING
PRINSIP DASAR
E&M merupakan sistem pensinyalan line yang dipakai dalam jaringan jarak jauh, baik untuk sistem transmisi pembawa analog maupun digital.Diperlukan dua jalur terpisah, untuk penerimaan (Ear/ E-lead) dan pengiriman (Mouth/ M-lead).
Pada sistem pembawa, sinyal disalurkan melalui kanal pensinyalan out-of-band pada frekuensi 3825 Hz.   Dalam struktur multiplex digital, informasi pensinyalan disalurkan melalui time slot 16.

PENGKODEAN SINYAL DAN DEFINISI SINYAL
Sinyal-sinyal dalam sistem pensinyalan E&M tampil sebagai :
a. Pulsa tanah pendek atau panjang pada saluran fisik
b. Pulsa 3825 Hz pendek atau panjang pada sistem pembawa
c. Perubahan nilai bit-a dan bit-b pada time slot 16 transmisi digital (PCM 30):
           bit-a = 1, sinyal diaktifkan
           bit-a = 0, tidak ada sinyal yang diaktifkan                                                      
           bit-b = 1, tidak ada alarm
           bit-b = 0, ada alarm
           bit-c dan d pada transmisi digital masing-masing diberi nilai 0 dan 1.









Thursday, October 6, 2016

DEFINISI SISTEM


Definisi
Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen  yang bekerja sama utk mencapai suatu tujuan tertentu
 Sistem dapat diartikan sebagai hubungan antara input dan output. Pada umumnya input adalah sebab dan output adalah akibat.
  Sistem adalah alat (fisik/non fisik) yang melakukan operasi pada suatu sinyal 
Contoh Sistem
Proses manufaktur, dengan input bahan mentah yang dimasukkan dan outputnya berupa jumlah barang yang diproduksinya

Contoh-contoh lain
Sebuah sistem kanal komunikasi dengan input sebanding dengan sinyal yang ditransmisi pada kanal tersebut sedangkan  outputnya adalah sinyal yang sampai pada ujung kanal.
  Sebuah sistem biologi seperti mata manusia dengan input sinyal gambar yang masuk ke retina mata dan outputnya adalah rangsangan syaraf yang selanjutnya diolah di otak untuk pengambilan keputusan informasi apa yang masuk.
 Sebuah manipulator robot dengan input n torsi yang diaplikasikan ke robot tersebut dan output posisi akhir salah satu lengannya.

Representasi Sistem
Sistem dapat berupa  besaran fisik atau nonfisik
Contoh Sistem non fisik adalah suatu “barisan Operasi matematis” yang direalisasikan pada komputer (perangkat lunak)
Contoh sistem fisik adalah filterisasi yang dapat menyaring sinyal yang diinginkan terhadap noise dan interferensi yang mengganggu sinyal informasi.
Sistem secara umum terbagi menjadi Sistem waktu kontinyu & Sistem waktu diskrit
Sistem waktu kontinyu adalah sistem yang mengolah sinyal kontinyu
Sistem waktu diskrit apabila sinyal yang diolah adalah sinyal diskrit
Cara Merepresentasikan Sistem
1. Model Matematik
                Konvolusi Integral, Persamaan differensial (Persamaan beda), persamaan ruang-keadaan (state-space), fungsi alih (tranfer function)
2. Diagram Blok
                Sebab akibat antara Input dan Output
3. Grafik Aliran Sinyal
                Menggambarkan persamaan simultan suatu sistem terdiri dari node yang menyatakan wariabel sistem dan garis berarah (cabang) yang menyatakan fungsi transisi / penguatan sinyal
Sistem Memory vs Memoryles
Sistem Memoryless (static): Output sistem y(t) bergantung hanya pada intput pada waktu t,  y(t) adalah fungsi x(t)
Sistem Bermemori (dynamic): Output sistem y(t) bergantung pada input sebelum atau sesudah waktu t (current time t), y(t) fungsi x(t) dimana -¥ < t <¥.

Causal vs Noncausal
 Sistem kausal memberikan nilai keluaran terhadap masukan yang telah masuk pada sistem. Semua sistem fisika yang nyata termasuk dalam sistem kausal.
Sistem non kausal adalah sistem antisipatif yaitu sistem mampu memberi respon terhadap masukan yang akan datang. Sistem non kausal sering ditemui dalam aplikasi elektrik modern seperti pada sistem kendali adaptif.

Stabilitas
 Stabilitas: Sistem stabil jika memberikan keluaran terbatas untuk masukan yang terbatas (bounded-input/bounded-output)-BIBO.
  Jika |x(t)| < k1, maka |y(t)| < k2.
Linearitas
Sistem linier jika memenuhi sifat:
additivitas: x(t) = x1(t) + x2(t) è y(t) = y1(t) + y2(t)
  homogeneitas (atau scaling): x(t) = a x1(t) è y(t) = a y1(t), dengan a konstanta complex.  Dua sifat tersebut dapat dikombinasi menjadi satu sifat:
  Superposition:
                                x(t) = a x1(t) + b x2(t) è y(t) = a y1(t) + b y2(t)
                                x[n] = a x1[n] + b x2[n] è y[n] = a y1[n] + b y2[n]
  Sifat superposisi:
                                a x1(t) + b x2(t) à a y1(t)+ b y2(t)
  Masukan nol menghasilkan keluaran nol
                                0 = 0.x[n] à 0.y[n] = 0
Contoh soal: Apakah sistem berikut linear,
                y[n] = 2 x[n] + 3
Jawab: tidak linear
                x[n] = 0 à 3, syarat kedua tidak terpenuhi
x[n] = x1[n] + x2[n]
                                x[n]        à y[n] = 2 x[n] + 3
                x1[n] à y[n] = 2 x1[n] + 3
                x2[n] à y[n] = 2 x2[n] + 3
                x1[n] + x2[n]      à 2 x1[n] + 3 + 2 x2[n] + 3
                                                                à 2 x1[n] + 2 x2[n] + 6
                                                                à 2 x[n] + 6
                Tidak linear


Time-Invariance
  Time invariance (tak-ubah waktu)
                Suatu sistem dikatakan time-invariance jika pergeseran waktu pada masukannya hanya akan menyebabkan pergeseran waktu pada keluarannya, tapi tidak mempengaruhi magnitude keluaran.
                contoh: y(t) = Sin (x(t))
                                Jika t à t-to, maka y(t-to) = Sin (x(t-to))
                contoh sistem yang tidak tak-ubah waktu:
                                y(t) = t Sin (x(t))
Sistem time-invariant jika delay (time-shift) pada sinyal input menyebebkan delay yang sama besar (time-shift) pada sinyal ouput.
x(t) = x1(t-t0) è y(t) = y1(t-t0)
x[n] = x1[n-n0] è y[n] = y1[n-n0]


Jaringan PSTN


PSTN (Public Switch Telephone Network) merupakanpelayanan komunikasi telepon antarpelanggan yang mempergunakan sebuahsentral (switch) untuk pengaturan hubungan. Awalnya PSTN hanya digunakansebagai jaringan pembawa (bearer Network) untuk layanan suara dan fax.Dalam perkembangannya PSTN digunakan sebagai layanan pembawa untuk data kecepatan rendah (max 9, 6 kbps) dan data narrow band (max 64 kbps)
Jumlah sambungan PSTN Indonesia (akhir 2006) = 9 juta (tidak termasuk Fixed Wireless)
PSTN juga diperkaya dengan adanya Supplementary Services seperti Call Waiting, Call Forwarding, Three Party dan Value Added Services (VAS) serta layanan Intelligent Network (Free Call, Premium Call, Unicall)
Evolusi PSTN = ISDN (Integrated Services Digital Network) & ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line à produk Speedy)

Telepon dan Sentral Telepon
Apabila hanya ada dua pihak yang berhubungan dengan telepon :
Hanya diperlukan satu saluran yang secara tetap menghubungkan kedua pihak (dedicated)
Tanda pemanggilan (misalnya bel) langsung tersambung dari pemanggil ke yang dipanggil
Percakapan langsung terjadi
           Rute terbaik adalah rute yang terpendek atau yang sedikit melalui jumlah sentral. Rute tersebut diatur oleh program kontrol yang terdapat pada switching center.
          Semakin tinggi hierarki yang dipakai, maka diperlukan highspeed data transmission, teknik multipleksing, serta diperlukan media komunikasi yang mempunyai bandwidth yang lebar, seperti microwave,satelit link, dan fiber optik.
          PSTN mempunyai beberapa medium untuk interkoneksi yang dinamakan dengan trunk.
          Pada switching center class 5, trunknya dibentuk oleh four wire circuit (rangkaian kabel 4 kawat), yang digunakan supaya sinyal dapat ditransmisikan dan diterima dengan sistem full duplex
Sistem Switching Manual
Proses penyambungan antara dua pelanggan dilayani oleh tenaga manusia (petugas operator).
a.   Local Battery (LB)
                      Sumber satuan listrik untuk pesawat telepon                pelanggannya ditempatkan didekat pesawat      sendiri.
b.   Central Battery (CB)
                      Sumber satuan listrik untuk pesawat                 pelanggannya berasal dari sentral telepon.
Step by Step Control
          Proses penyambungannya dilaksanakan digit per digit yang di proses oleh masing-masing tingkat selektron.
          Keuntungan system step by step yaitu bila terjadi gangguan atau kerusakan pada salah satu control set tidak akan banyak mempengaruhi tugas sentral secara keseluruhan karena setiap switching set mempunyai sebuah control set. Sedangkan kelemahannya yaitu peralatan switching dan control unit harus disediakan dalam jumlah yang banyak.
Electromechanical Switching
Step-by-step (Strowger Switch)
          Pembangunan hubungan pada crosspoint dilakukan oleh “step-by-step switch” yang meresponse langsung setiap “dialing pulse
          Gerakan switch terdiri dari “vertical step” dan “rotary step” secara bergantian
          Setiap step mewakili urutan digit nomor telepon yang dipanggil
     
Karena kemampuannya yang terbatas, step-by-step switch hanya digunakan untuk sentral telepon dengan kapasitas kecil

Common Control
          Proses penyambungannya dilakukan dengan cara menyimpan lebih dulu pulsa dalam register dan tidak langsung mengerjakan selektron-selektron.

Electromechanical Switching
Crossbar
          Elemen control baru melakukan proses untuk membangun hubungan setelah semua digit lengkap dari nomor yang dipanggil diterima
          Crosspoint berupa persilangan antara horizontal dan vertical bars dengan electromagnetic switch yang memperoleh energi listrik melalui sirkit hubungan yang yang dibangun. Apabila sirkit terbuka, crosspoint putus secara otomatis
          Crossbar switch digunakan di sentral dengan kapasitas besar dan toll network


2. SPC Digital (Fully Digital)
          Proses penyambungannya dikendalikan oleh suatu program yang disimpan di dalam processor. Namun, lintas percakapan antar pelanggan masih bersifat analog.
          Proses penyambungannya dikendalikan oleh suatu program yang disimpan di dalam processor. Serta lintas percakapannya antar pelanggan sudah bersifat digital.
          Pada sistem step-by-step maupun crossbar, fungsi “switching matrix” dan “control elemets” keduanya masih menggunakan komponen elektromekanik.
          Sistem electronic switch menggunakan “stored program digital computer” untuk melakukan fungsi kontrol, sedangkan fungsi switching masih elektromekanik.
Keuntungan penggunaan Stored Program Control
          Pengadministrasian saluran dan cross-connect cukup dengan melalui tabel data pada komputer
          Physical line numbers (keadaan secara fisik) yang independen dengan logical line numbers (direktori)
          Kemampuan komputer untuk menyimpan data historis
          Kemampuan pemrograman
          Pekerjaan administrasi dan pemeliharaan sistem lebih mudah
          Mampu menangani sentral dengan kapasitas lebih besar
          Perubahan dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
          Automated record keeping, traffic statistics, automated call tracing, accounting/billing
          Customized features: abbreviated dialing, call forwarding, call waiting, three-way calling, dll 

Prinsip Dasar Penyambungan
          Secara umum arti switching adalah melakukan proses  hubungan antara dua pelanggan telepon sehingga keduanya dapat berbicara satu sama lain.
          Definisi ITU : Membangun hubungan atas permintaan, secara individu, dari langganan tertentu yang memanggil kepada langganan yang dipanggil/tujuan tertentu melalui seperangkat  inlets dan outlets, selama hubungan tersebut dibutuhkan untuk menyalurkan informasi atau tukar menukar informasi oleh kedua belah pihak

Elemen-elemen Switching

          Signaling
        Menerima permintaan dari pemanggil
        Mengecek status yang dipanggil (idle/sibuk)
          Control
        Menentukan saluran yang harus dihubungkan
          Crosspoint
        Membangun hubungan (melakukan penyambungan antara pemanggil dengan yang dipanggil)


Jenis sentral berdasarkan hirarki
          Sentral Lokal (Local Exchange / Central Office / End Office / Class 5 Switch)
          Sentral Trunk (Toll Exchange / Transit Exchange,
          Local Tandem
          PBX/PABX